Animated Spinning Kunai - Naruto FAF_official blog: Berdiri Diatas Kaki Sendiri adalah Cerpen buatan gue dan temen gue sendiri. Animated Spinning Kunai - Naruto
Animated Spinning Kunai - Naruto

Minggu, 26 April 2015

Berdiri Diatas Kaki Sendiri adalah Cerpen buatan gue dan temen gue sendiri.

                                        Berdiri  Diatas  Kaki  Sendiri
            Mata Hasna masih berlari kian kemari menelusuri daftar nama-nama yang ada di papan pengumuman. Sejak limabelas menit yang lalu ia berada di depan papan ini. Berulangkali, mengurutkan daftar nama itu dari atas sampai kebawah, lalu mengulang kembali dari bawah hingga ke atas. Namuun nama Hasna Rufaidah tetap tak ditemukannya di deretan nama-nama penerima beasiswa tahun ini. Hasna tak sendiri, ia merupakansatu dari ratusan mahasiswa yang kecewa karena telah pontang-panting mengurus segala berkas-berkasnya, namun tak berhasil mendapatkan beasiswa. Sejak tahun pertama kuliah sebenarnya ia mendapatkan beasiswa selama satu semester, namun untuk semester berikutnya, ia kehilangan beasiswa itu setelah diadakan seleksi ulang. Entah apa penyebabnya beasiswa itu putus di tengah jalan. Padahal jika dilihat dari indeks Prestasi Kumulatifnya (IPK), tentu saja terus mengalami kenaikan. Untung saja ia masih bisa terus bekerja keras di kedai ibu Incun, pemilik kantin di samping kampusnya. Sehingga ia masih bisa terus menabung untuk membayar SPP yang tidak murah. Hasna membalikan badan dari papan pengumuman yang mengecewakan. Ia melangkah perlahan, berniat kembali ke kedai ibu Incun. melepas keinginan mendapatkan biaya kuliah dari kampus dan terus bekerja keras.
            “mengapa raut wajahmu tampak bersedih Hasna?” tanya Bu Incun. “itu Bu namaku tidak tercantum di papan penerima beasiswa.” Jawab hasna. “lho kenapa namamu tidak tercantum?” tanya Bu  Incun. “tidak tahu Bu, padahal IPK ku selalu tinggi” jawab Hasna. Ibu Incun berkata “memang ya, Pemerintah sekarang itu kurang baik dalam bidang Pendidikan”. “tidak  boleh berprasangka tidak baik kepada orang bu, mungkin ini sudah takdir dari allah.” Jawab hasna. “yasudah bu aku mau latihan taekwondo, soalnya 2 hari lagi ada turnamen nasional, “rencananya sih aku mau ikut bu, lumayan kalo juara satu dapet hadiah 5 juta untuk membayar kuliah”. Setelah itu  hasna pun langsung menuju tempat latihan taekwondo dan dia pun latihan dengan penuh semangat dan bersungguh – sungguh agar hasna bisa menjuarai turnamen nasional itu. Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, hasna pun berhasil menuju final, ternyata lawan yang dihadapi hasna di pertandingan final ini tingkat sabuknya lebih tinggi, orang-orang banyak berkata bahwa Hasna tidak bisa menang dipertandingan final ini,tetapi Hasna tetap yakin seraya dia berdoa kepada tuhan agar dia bisa memenangi pertandingan ini dan menjadi juara satu. Pertandingan final pun dimulai,sayangnya hasna kalah 10:3 pada babak pertama. Babak kedua hasna mengimbangi lawan 15:15. Babak ketiga pun dimulai,mungkin karena lawan hasna takut tidak bisa memenangi pertandingan,lawan hasna pun menendang kaki kanan hasna,hingga kaki kanan Hasna mati rasa dan tidak dapat bergerak, pertandingan pun diberhentikan sementara,tim medis berkata kepada hasna “apakah kamu masih sanggup melanjutkan pertandingan ini?”. Hasna menjawab “insyaallah saya masih sanggup pak”. Pertandingan pun dilanjutkan kembali. Hasna pun melanjutkan pertandingan itu. Ternyata Hasna pun mampu menghadapi musuh itu hingga musuh itu kalah. “yeyyyy, aku tidak nyangka akhirnya aku bisa mendapat juara satu.” Teriak Hasna. “selamat ya Hasna Bapak tidak menyangka ternyata kamu bisa menghadapi musuhmu itu padahal kan kaki kanan kamu sedang cidera” kata pelatih sambil meneteskan air mata bahagia. Setelah itu Hasna di angkat oleh ketua taekwondo nasional menjadi pelatih utama di kotanya atau biasa sebut (sabeumnim). Selain menjadi pelatih taekwondo,hasna juga hobi menulis cerita. Suatu hari, cerita hasna dimuat di koran, dan mampu membuat orang yang membacanya menangis, Hasna menulis tentang seorang anak yang sudah yatim piatu sejak kecil dan hanya tinggal bersama pengasuhnya. Beberapa minggu kemudian Hasna diberi kesempatan untuk menulis sebuah novel yang menceritakan kehidupan dirinya. Setelah novel itu diterbitkan, ada salah satu sutradara yang menyukai novel itu sehingga sutradara itu menawarkan Hasna agar novelnya dapat dibuat film. Suatu kemudian, sutradara itu mendatangi rumah hasna. “tok,,,tok,,,tok assallamualaikum.” Hasna pun langsung menuju ke pintu. Hasna pun berkata “walaikumsallam, ada apa pak?”. “apakah benar ini rumah hasna rufaidah?” sutradara balik bertanya. “dengan saya sendiri pak, silahkan masuk dulu pak!!”jawab Hasna.  “oh iya.” Jawab sang sutradara sambil berjalan kearah ruang tamu. “mau minum apa pak?” tanya Hasna. “oh,tidak usah repot-repot.” Jawab sutradara. “tidak ko pak tidak merepotkan” jawab hasna. “yasudah air putih saja”jawab sutradara. Sutradara pun berbicara “begini,saya disini ingin menawarkan anda untuk menjadikan novel anda sebuah film,anda akan mendapat 20% dari hasil fim,tetapi ada cerita yang akan sedikt dirubah. Bagaimana?,anda bersedia?. “boleh pak.” Jawab hasna. “yasudah,ini ada berkas yang harus anda tanda tangani sebagai tanda anda setuju bahwa novel anda boleh dijadikan film.” Jawab sutradara sambil mengeluarkan beberapa lembar kertas. 3 bulan kemudian film itu ditayangkan diseluruh bioskop nusantara,dan mendapat rating tinggi dari masyarakat.
           Setelah itu hasna dapat membayar semua SPP dari hasil jeripayah nya sendiri dari menjadi atlet taekwondo,pelatih taekwondo,penulis cerpen maupun novel,dan hasil dari film yang ceritanya berasal dari novel Hasna itu tanpa harus bergantung kepada beasiswa.





                                  Story by -FAKHRI AL FARISI-
                                                             And
                                       -BINTANG ADI WIJAYA-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar